Kadang kita nonton film bukan buat cari happy ending, tapi biar ngerasa: “Oh, ternyata bukan cuma gue yang ngerasa kayak gini.” Tahun 2025 ini banyak banget film lokal yang sukses bikin penonton relate setengah mati. Dari masalah keluarga, cinta, sampe eksistensi diri yang makin bias tiap scroll TikTok — semua dibahas tuntas. Ini dia list film yang bikin kita semua bilang: “INI GUE BANGET!”
- 1 KAKAK 7 PONAKAN
source image : instagram.com/cinema.21
Film ini mengikuti perjalanan seorang kakak yang tiba-tiba harus mengasuh tujuh ponakannya setelah sebuah tragedi menimpa keluarganya. Kedengerannta dramatis? Iya banget!. Tapi cara penyajiannya dibumbui dengan komedi ringan keluarga yang hangat dan menghibur kok!.
Yang bikin film ini terasa dekat banget adalah gambaran tentang generasi muda yang harus memikul tanggung jawab besar di usia yang sebenarnya masih ingin eksplorasi diri. Ada tekanan untuk jadi “dewasa” saat orang lain seumuran masih bisa bersenang-senang. Film ini menyuarakan keresahan banyak anak muda yang jadi tulang punggung keluarga—baik secara finansial maupun emosional.
Satu Kakak 7 Ponakan berhasil menyentuh isu generasi sandwich dengan pendekatan yang ringan, tanpa menggurui. Justru karena dibalut tawa, kita jadi lebih mudah menerima betapa beratnya beban yang kadang gak terlihat.
2. PERAYAAN MATI RASA
source image : imdb
Dilihat dari judulnya memang terdengar depresif, dan isi film ini emang bukan tontonan ringan. Tapi di sinilah kekuatannya. Perayaan Mati Rasa adalah eksplorasi psikologis tentang anak muda yang sudah terlalu sering mengalami kekecewaan, kegagalan, dan kehilangan, sampai akhirnya mati rasa.
Film ini bukan film yang menawarkan solusi. Tapi, hanya menunjukkan kalau mati rasa juga bisa menjadi bentuk perlindungan diri. Dalam dunia yang menuntut kita untuk selalu produktif, bahagia, dan penuh semangat, film ini hadir buat jadi safe space lo, untuk mengakui bahwa kadang kita sedang tidak ingin merasakan apa-apa. Dan itu juga manusiawi.
Narasi film ini mungkin terasa berat, tapi justru karena kejujurannya, banyak penonton merasa dilihat dan dimengerti. Ini bukan film yang menuntun lo keluar dari kegelapan, tapi film yang menemani lo di dalamnya.
3. JUMBO
Jumbo adalah film yang pelan-pelan menghantam. Tanpa teriak-teriak tentang body positivity, film ini menyentuh isu sensitif dengan pendekatan yang sangat manusiawi. Karakter utamanya bernama Don yang mencoba menavigasi dunia yang kejam terhadap orang yang berbeda.
Tidak hanya soal fisik, film ini juga berbicara tentang rasa percaya diri, rasa diterima, dan luka-luka kecil yang ditimbulkan oleh komentar orang lain yang katanya “bercanda”. Film ini juga menceritakan tentang kasih sayang orang tua yang menjadi penopang bagi anak-anak yang sudah ditinggalkan.
Jumbo mengingatkan kita bahwa perjuangan untuk mencintai diri sendiri bukan sesuatu yang instan. Ini proses yang panjang, dan sering kali sunyi.
